Jumat, 29 November 2013

Pola Asuh Orang Tua Pada Anak

Pola pengasuhan orang tua memiliki pengaruh penting pada anak, mulai dari perilaku yang baik, gaya hidup sehat, kedisiplinan, kemandirian, hingga penerapan nilai-nilai kehidupan lainnya.

Anak yang mandiri, disiplin, dan tumbuh menjadi pribadi yang matang adalah dambaan setiap orangtua. Dengan demikian anak akan mampu menjalani kehidupannya dengan baik, termasuk ketika ia harus mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya kelak.

Persoalannya, bagaimana mencetak anak-anak yang seperti itu? Sayangnya sebagian besar orang tua menganggap penerapan disiplin pada anak itu perlu menggunakan prinsip hukuman fisik.Padahal dengan adanya hukuman fisik yang terus menerus akan menjadikan bom waktu bagi anak. Anak akan memiliki rasa dendam akibat hukuman fisik yang diterima sejak kecil. Anak mengalami trauma dan menjadi penyendiri, tertutup, karena rasa takut yang besar terhadap orang tuanya sendiri.

Sepintas hukuman fisik mungkin dapat membuat anak patuh, namun pada akhirnya anak hanya takut dihukum dan terkadang tetap berperilaku kurang baik.Prinsip tersebut tidak bisa terus dilakukan. Anak akan cenderung melawan. Apalagi jika orangtuanya memaki dan merendahkannya.Di Prancis, anak-anak tidak selalu mendapatkan apa yang mereka minta, terutama terkait jajanan. Sedangkan pendidikan disiplin Jepang, anak-anak dibiasakan mengerjakan hal-hal dasar.Contoh di sekolah Jepang, anak-anak diberi tugas membersihkan WC. Jika dibiasakan, otomatis anak akan melakukan pekerjaan yang sama di rumah.

Hindari sikap emosional dan pahami makna di balik perilaku anak anda.Orang tua hendaknya memposisikan dirinya sebagai gerbang. Anak akan memilih jalannya sendiri setelah sampai disisi gerbang. Di gerbang inilah orangtua berperan mendorong anak ke arah yang benar.Pola asuh menjadi latar belakang disiplin anak.

Disiplin yang dimaksud yaitu kepatuhan pada aturan dan ketentuan yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Dengan melatih mentalnya, anak akan terbiasa memiliki sikap taat aturan, baik untuk diri sendiri ataupun dengan orang lain.Orang tua tidak boleh egois, dengan menunjukkan kemarahan mereka serta mengumpat. Ini hanya menjadi contoh negatif.
Semoga bermanfaat.

Sumber:  http://www.ldii.or.id/news/76-organisasi/1344-nana-maznah-mendisiplinkan-anak-tanpa-hukuman.html

Rabu, 27 November 2013

Cara Pencegahan Penyakit Demam Berdarah


Hampir setiap tahun kejadian penyakit Demam Berdarah terus bertambah jumlah dan distribusi penyebarannya.Apalagi ketika musim penghujan sekarang ini.Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menyenangi tempat penampungan air yang tergenang.
Salah satu usaha pencegahan atau pengendalian penyakit demam berdarah adalah dengan memerangi nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia,seperti wadah plastik, ban mobil bekas dan tempat-tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari,beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang.
Cara mencegah penyakit demam berdarah adalah dengan "3M", yakni:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup tempat penampungan air
- Menimbun tempat penampungan air
Pemerintah sudah meminta masyarakat dan pihak terkait untuk melakukan program 3M agar bisa membasmi demam berdarah dan perkembang biakan nyamuk.Itulah beberapa cara mencegah penyebaran penyakit oleh nyamuk Aedes Aegypti. Jika kita bisa melakukan hal tersebut dengan baik, pasti kesehatan kamu dan keluarga bisa lebih terjaga. Mari, kita basmi penyakit nyamuk mulai dari sekarang!